Bunda Wajib Tahu, Ini 10 Penyebab Anak Mudah Marah
Anak dan orangtua memiliki tingkat emosional yang berbeda, penyebab anak mudah marah seringkali karena orangtua tidak memahami keinginan anak.
Umumnya, anak-anak meluapkan rasa marah dan kesal dengan cara mengamuk, galak, menjerit, atau menangis tanpa melihat situasi dan kondisi.
Walaupun wajar, kemarahan anak akan menjadi masalah jika perilaku tersebut tidak terkendali atau agresif. Penyebab anak mudah marah sangat variatif.
Orangtua perlu dipahami jika anak sedang marah dan emosional jangan malah berbalik untuk memarahinya, itu bukan solusi terbaik. Berikut penyebab anak mudah marah yang harus orangtua ketahui:
Penyebab Anak Mudah Marah dan Emosional
Memiliki anak yang mudah marah pasti sangat menguji kesabaran orangtua. Suka ngambek, susah untuk nurut bikin frustasi dan mengelus dada.
Tidak jarang orangtua malah ikut tersulut dan justru menghukumnya atau melakukan kekerasan fisik. Ini salah besar, sebelum itu bunda harus tahu apa sih penyebab anak mudah marah agar menemukan solusinya,
1. Faktor Genetis
Tidak menutup kemungkinan hormon adrenalin atau hormone cortisol dipicu oleh gen keturunan dari orangtua, bisa ayah atau ibu yang memang emosionalnya cukup tinggi dan berpengaruh pada anaknya.
2. Didikan yang Keras
Sadarkah Bunda, didikan yang keras akan membentuk kepribadian anak dan menjadi penyebab anak mudah marah dan emosional yang tidak terkontrol yang menjadi reaksi perlawanan dari anak tersebut.
3. Faktor lingkungan bermain anak
Lingkungan menjadi salah satu faktor penyebab anak mudah marah dimana temannya mungkin suka bertengkar, berebut, bullying, kekuasaan, diskriminasi, bunda perlu perhatikan itu.
4. Masalah kesehatan
Anak seringkali tidak mengerti apa yang dirasakan oleh tubuhnya ketika sedang sakit atau tidak enak badan karena tidak tahu cara menyampaikan otomatis anak cenderung kesal.
Disini butuh kepekaan orangtua dan perhatian jika ada gejala aneh pada tubuh anak, segeralah untuk memeriksa dan menanganinya.
5. Kurangnya kedekatan emosional antara orangtua dan anak
Anak memang sangat sensitif, tidak salah jika anak menuntut kasih sayang yang lebih namun kebanyakan orangtua meremehkan hal ini dimana sibuk dengan urusan dan pekerjaan saja.
6. Akibat Perceraian
Penyebab anak mudah marah bisa terjadi karena perceraian orangtua, diamana anak masih belum menerima keadaan tersebut namun bingung mau berbuat apa.
7. Hadirnya anggota keluarga baru
Maksutnya disini hadirnya adik baru yang mana membuat anak merasa tersaingi oleh adiknya kasih sayang orangtua berkurang dan berpindah. Disini bunda perlu memberi pengertian khusus ya.
8. Bacaan dan Tontonan media yang keras dan kasar
Seringkali orangtua lalai dalam media yang anak tonton dan baca. Sekarang semua media kurang di filter jadi anak bebas untuk mengakses kekerasan apalagi jika orangtua kurang mengawasi.
9. Memberi larangan yang tidak logis dan menekan berupa ancaman
Kesalahan anak merupakan hal yang fatal bagi orangtua umumnya, kesalahan akan membuaat orangtua memberi larangan, hukuman, dan ancaman yang akan membuat anak takut dan tertekan.
10. Dibandingkan dengan saudara sendiri atau orang lain
Nah ini sering terjadi, biasanya bandingin tentang kemampuan. Padahal tingkat kemampuan anak berbeda-beda dan merupakan kesedihan yang mendalam bagi anak jika dibandingkan.
Hal ini akan membentuk kepribadian anak yang memberontak dan tidak percaya diri karena merasa tidak berdaya dan tidak berguna. Hentikan ya Bunda karena efeknya sangat buruk.
Mengatasi Anak yang Mudah Marah dengan 5 Terapi Emosional
Orangtua adalah pusat dari pengendalian kemarahan anak, jadi orangtua perlu memperbaiki diri dengan mendidik secara berkualitas tanpa kekerasan.
Mendengarkan anak dan menunjukkan sikap yang empati dan penuh kasih sayang serta mengajak anak berfikir positif. jangan lupa untuk menanamkan nilai agama yang terpenting.
Mengatasi anak yang mudah marah selain dari orangtua yang harus intropeksi, ada metode khusus terapi emosional untuk anak berikut ini, gampang banget.
1. Terapi emosional dengan kartu emosi
Orangtua dapat bermain role play dengan anak dan sangat mudah dilakukan dirumah. Caranya dengan menunjukkan beberapa emosi yang ada dalam kartu tersebut.
Kemudian menyuruh anak anda untuk menyebutkan jenis emosi yang ada dalam kartu tersebut sembari menjelaskan kepada anak apa saja dampak negatif dari setiap emosi tersebut agar ia mengerti.
2. Terapi emosional Art Therapy
Art therapy ini merupakan bentuk terapi untuk mengatasi anak pemarah yang memiliki banyak keunggulan. Art therapy atau terapi seni ini bisa anda lakukan sendiri dirumah.
Pada umumnya proses kreatif seseorang sangatlah bergantung pada emosi seseorang dalam hal melukis, membuat patung, menggambar, membuat tembikar dan yang lain sebagainya.
3. Terapi emosional dengan bermain
Bermain meruakan sarana terbaik anak menyalurkan emosi yang dirasakan oleh sang anak, anak memang identic apada dunia bermain dan imajinasinya.
Dengan mengajak anak bermain edukatif sambil memberi pelajaran dapat membuat anak terkesan dan orangtua sekaligus dapat membangun kedekatan emosional dengan anak.
4. Terapi emosional dengan alat musik
Musik merupakan stimulant terbaik untuk mengarahkan emosi anak dan mengendalikan emosinya secara menyenangkan dan mengasyikkan.
Musik adalah bahasa yang paling universal. Siapapun bisa menerima atau mengguankan musik untuk mengekspresikan emosinya, karena memberikan dampak yang berbeda pada setiap bagian otak.
5. Terapi emosional dengan tulis tangan
Terapi ini biasanya dilakukan dengan cara menuliskan hal – hal yang pernah menyakiti diri sang anak, karena dengan menulis anak dapat melepaskan emosinya di dalam kertas.
Sehingga orangtua mengetahui apa masalah anak tersebut sembari memberikan bimbingan terhadapnya dan pengertian dengan bahasa yang komunikatif.
"Emosi anak Bagaikan Ombak, Orangtua Bagaikan Karang yang Mampu Menahannya"