Kenali Gangguan Kepribadian Masokis yang Merasa Puas Saat Tersakiti
Setiap orang pasti sangat ingin bahagia, dengan bahagia maka itulah hidup yang sebenarnya. Namun bagi sebagian orang yang hidup dalam penderitaan dan kesedihan merupakan bagian dari nafasnya maka mereka menjadikan kesedihan itu sebagai kebahagiaan.
Kamu perlu tahu guys karena kepribadian masokis ini cenderung menikmati rasa sakit, penyiksaan (seksual atau non seksual), dan menjadikan sebuah tekanan sebagai kenikmatan bagi dirinya.
Kepribadian masokis sangat menyukai ekploitasi terhadap dirinya sendiri yang dilakukan oleh orang lain. Dia sadar namun menikmatinya dan enggan melepaskannya.
Biasanya gangguan kepribadian ini diakibatkan oleh didikan masa kecil yang sangat keras, perampasan hak, hidup dalam penderitaan dan kekerasan.
Masokis seringkali dihubungkan dengan gangguan seksual namun diluar itu kepribadian masokis merupakan gangguan yang lebih kompleks terhadap pengerusakan diri sendiri yang merasa dirinya tidak pantas lagi untuk bahagia seperti orang orang pada umumnya.
Masokisme sebagai “kesenangan yang berasal dari rasa sakit fisik atau psikologis yang ditimbulkan pada diri sendiri baik oleh diri sendiri atau orang lain.” Jadi, masokis tak selalu mesti dilakukan lewat siksaan secara fisik, ada juga kegiatan menyakiti diri yang tergolong bersifat psikis.
Ciri Ciri Masokis
Ciri ciri Masokis mungkin sangat sulit diidentifikasi jika kamu belum mengenal secara dekat orang tersebut. Orang orang dengan gangguan kepriabdian masokis secara tertutup tidak ingin dicampuri urusan pribadinya.
- Tidak pernah merasa puas dan selalu ingin lebih dan lebih.
- Terus berfikir dan merasakan trauma dan pengkhianatan di masa lalu walau itu sangat menyakitkan.
- Mendatangi situasi yang membawanya pada rasa sakit dan siksaan.
- Jarang merasa tersinggung dan terhina dengan perlakuan buruk dari orang lain.
- Tidak suka dikasihani dan diperhatikan karena itu hal yang menjijikan.
- Terbiasa dengan rasa sakit dan kekerasan dan justru dianggap sebagai kebahagiaan bagi dirinya.
- Sangat tertutup dengan kehidupan pribadi dan seringkali merasa kekerasan yang dilakukan oleh seseorang adalah bentuk perlindungan dan kasih sayang.
- Merespon santai setiap penderitaan biasanya dengan tersenyum dan minta diulangi lagi dan lagi.
- Merasa pantas diperlakukan rendah dan disiksa.
Contoh Masokis pada Kehidupan Sosial
Masokis dapat terjadi pada kepribadian siapapun dan situasi apapun. Berikut beberapa contoh gangguan kepribadian masokis yang sering dialami beserta penjelasannya.
Masokis Pada Perilaku Seksual
Masokisme seksual adalah salah satu jenis kelainan seksual yang termasuk dalam parafilia. Masokisme berasal dari nama seorang penulis asal Austria pada abad ke-19, Leopold von Sacher-Masoch, yang novelnya sering menyebutkan karakter yang terobsesi dengan kombinasi seks dan rasa sakit.
Orang dengan kelainan ini akan merasa puas atau bergairah bila mendapatkan rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Pelaku disebut dengan masokis, sementara perbuatannya adalah masokisme. Masokisme seksual adalah satu-satunya kelainan parafilia yang didominasi oleh perempuan.
Seseorang berpotensi mengalami masokisme seksual bila dalam waktu sekurangnya 6 bulan terdapat khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan nyata seperti dihina, dipukul, dan lainnya yang membawa penderitaan.
Masokis Pada Pergaulan
Dalam pergaulan seorang dengan gangguan kepribadian masokis sangat berserah diri menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Menjadi pesuruh ataupun dimanfaatkan adalah hal yang biasa bagi dirinya.
Hal ini dikarenakan penderitaan masa lalu yang mengakibatkan dirinya tidak pernah punya teman, sahabat ataupun keluarga untuk mendukungnya. Ditambah siksaan psikologis masa lalu yang membuat ia terbiasa untuk dianiaya yan penting dia punya teman dan ada yang mau berbicara dengannya.
Walaupun sedah diingatkan sekalipun seseorang yang seperti ini akan cenderung marah dan tidak ingin dikasihani karena dia menyukai teman-temannya yang menyiksanya tersebut karena menurutnya itu sangat wajar.
Masokis Pada Hubungan
Pasangan yang menderita gangguan masokis cenderung pasrah dan menyerahkn dirinya sepenuhnya. Walau dikhianati, disakiti, dieksploitasi, dipukuli itu dianggap sebagai kasih sayang dan bentuk fisik dari pasangannya.
Perasaan takut ditinggalkan dan takut kehilangan membuat seseorang yang memiliki gangguan kepribadian masokis merasa pasangannya adalah segala-galanya. Gangguan ini yang tingkan parah akan lebih mendekati kepada Stockholm syndrome yang akan dibahas pada artikel mendatang ya.
Masokis pada hubungan sangat sering terjadi pada pihak perempuan dan banyak terjadi saat hubungan pacaran remaja yang kondisi emosional tidak stabil serta kurangnya perhatian dari keluarga.
Gangguan kepribadian masokis merasa pasangannya adalah satu satunya orang yang memahami nya jadi mau diperlakukan gimanapun akan tetap pasrah dan enggan menerima pendapat atau nasihat orang lain.
Pasangannya lah yang selalu benar dan dia sangat menikmati apapun bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangannya yang sering kita kenal dengan istilah “posesif”.