5 Fakta Hiperaktif pada Anak dan Cara Menyembuhkannya

Fakta Hiperaktif pada Anak

Problema hiperaktif pada anak terkadang membuat bingung dan cemas ya Moms, tingkahnya yang buat kesal, tidak bisa diam, sering membuat berantakan, tidak bisa dinasihatin dan tidak berfikir panjang. Perilaku hiperaktif pada anak memang banyak terjadi belakangan ini.

  1. Fakta Tentang Hiperaktif Pada Anak
  2. Cara Agar Hiperaktif Bisa Sembuh

Anak hiperaktif menunjuk pada ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku, sehingga aktivitas melebihi rata-rata anak pada umumnya. Perilaku hiperaktif ini dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain sebab kadangkala anak tidak bisa memperkirakan dampak akibat dari perilakunya.

Menurut Dr. M.G. Adiyanti, M.S., psikolog anak dari Fakultas Psikologi UGM mengatakan anak yang hiperaktif memiliki resiko yang tinggi dalam menjalankan tugas tugas yang sistematis dan butuh ketekunan dan keteraturan yang berkesinambungan.

Hiperaktif pada anak bukan berarti orientasi mental atau identik dengan kebodohan. Hiperaktif pada anak cenderung tentang perilaku anak yang berlebihan dan masih bisa ditangani dengan arahan dan bimbingan khusus dari orangtua atau psikiater.

Fakta Tentang Hiperaktif Pada Anak

Ratih mengatakan tujuh faktor yang menjadi penyebab anak jadi hiperaktif yakni faktor genetik, diet gula dan zat pengawet, pola asuh yang buruk, masalah keluarga, sekolah yang tidak efektif, adanya pengaruh rokok dan alkohol saat kehamilan serta adanya perlukaan di otak.

  1. Menurut dr. Ratih SPA, anak hiperaktif terjadi akibat gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
  2. Lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita. Umumnya pada anak sebelum usia 7 tahun.
  3. Untuk mengetahui anak hiperaktif atau tidaknya, maka orang tua harus mengetahui gejala anak hiperaktif ditandai perilaku mudah frustasi, mudah menangis, overaksi dan cepat marah.
  4. Penyebab paling umum anak hiperaktif adalah: ADHD (gangguan defisit atensi/ hiperaktivitas), Hipertiroidisme, Gangguan otak dan gangguan saraf pusat, dan Gangguan psikologis.
  5. Dikutip dari hellosehat.com Tanda-tanda anak hiperaktif adalah, Kesulitan berkonsentrasi, Perilaku impulsive, Berbicara yang tidak pada tempatnya, Berkata-kata tanpa berpikir, Memukul teman sekelas, kakak, atau adiknya.

Cara Agar Hiperaktif Bisa Sembuh

Gangguan hiperaktif harus diobati karena bisa berlanjut sampai usia remaja dan dewasa, orang tua dan guru di sekolah harus mampu mengatur pola komunikasi dengan anak secara baik. Perlu terapi konseling dan obat-obatan, perlu juga adanya peran orang tua dan sekolah dalam memberi pendidikan yang baik pada anak. Berikut hal yang bisa dilakukan agar hiperaktif bisa sembuh:

  • Orangtua disarankan untuk selalu menghargai anak apa adanya.
  • Salah satu cara adalah habiskan waktu lebih banyak dengan anak.
  • Selalu berbicara lembut dan gunakan bahasa yang positif. Namun tidak mentolerir perilaku yang tidak sesuai.
  • Perawatan yang terintegerasi maka anak hiperakif bisa dikendalikan.
  • Memberikan permainan, atau kegiatan yang membutuhkan kesabaran yang tinggi. hal ini bertujuan agar sang anak mengerti tentang pentingnya arti sebuah proses.
  • Mengawasinya dengan ekstra agar tidak terjadi hal yang aneh atau mungkin berbahaya.
  • Memberikan contoh yang benar agar sang anak mudah mengikutinya dan menghapal semua yang telah dicontohkan.
  • Memberikan batasan waktu main dan menerapkan sistem jadwal. agar anak terbiasa belajar disiplin dan teratur terhadap waktu, sehingga mampu mebagi antara waktu main dan istirahat.
  • Mengajarkan teknik learning by doing serta sebab akibat. Semakin anak tenggelam dalam praktek, semakin cepat pula daya serap anak mengingat hal – hal tersebut.
  • Memberikan kegiatan yang membutuhkan sang anak untuk fokus kepada satu hal. sehingga dengan sendirinya fokus sang anak akan terlatih.
  • Memberikan aktifitas yang bisa membuat ia tertarik namun membutuhkan kesabaran yang tinggi.
  • Membantunya berbaur dengan teman seusianya dan memiliki minat yang sama terlebih dahulu.

Nah, sekian ya Moms tentang fakta hiperaktif pada anak yang jangan dianggap sebagai ketidaknormalan atau mengarah ke autisme, hiperaktif pada anak justru memperlihat karakter dan kreativitas anak yang belum terarah dan bahkan bisa menjadi positif jika Moms dengan sabar membimbingnya.Semoga Bermanfaat

"Anak adalah anugerah Tuhan, Jagalah Sebik-baiknya sebagai Amanah Terindah"

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url