Calon Ayah Wajib Tahu ! 6 Hal yang Bikin Emosi Ibu Hamil Tidak Stabil
Kehamilan merupakan kebahagiaaan bagi setiap pasangan yang telah menikah, tap apa akhir-akhir ini kamu dibuat bingung dengan emosi istri kamu yang tidak seperti biasanya ? Calon ayah wajib tahu emosi ibu hamil memang begitu.
Yaps emosi ibu hamil tidak stabil terkadang marah, menangis, manja. Kalau dilihat-lihat sih lucu tapi lama-lama menyebalkan karena kamu tidak tahu apa maunya tapi memaksa kamu sebagai calo ayah untuk peka.
Ada Apa dengan Emosi Ibu Hamil ?
Perubahan emosi ibu hamil disebabkan oleh hormon yang tidak stabil umumnya terjadi pada kehamilan muda antara 1-3 bulan. Hormon apakah itu yang menjadi bing keladi emosi ibu hamil ? yaitu hormone progesterone dan estorogen.
Hormone ini berpengaruh pada kondisi kimiawi pada bagian otak yang mengatur perasaan, mood dan suasana hati. Perlu calon ayah tau bahwa hormon ini tidak bisa dikendalikan oleh ibu hamil sendiri untuk naik turunnya, yang bisa dilakukan yaitu menjaga mood dan emosi ibu hamil saat sedang baik agar tidak memburuk. Galak , marah, dan menangis merupakan emosi ibu hamil yang sering ditunjukkan.
Emosi ibu hamil tidak stabil memang dianggap wajar dan normal tapi perlu calon ayah pahami jika emosi ibu hamil sudah berlebihan dan mengamuk tanpa terkendali. Karena ada bahaya emosi saat hamil yang dapat membahayakan si ibu dan bayinya.
Bahaya emosi saat hamil dapat terjadi apabila emosi ibu hamil tidak terkontrol dan cenderung menyakiti diri sendiri karena kurangnya penanganan dan perhatian dari suami dan keluarga. Ini sangat rentan dan tidak bisa diabaikan ya, jadi demi kebaikan semuanya sebaiknya ibu hamil dijaga dan diberi pengawasan khusus.
Alasan Emosi Ibu Hamil Tidak Stabil
Menurut Susan Warhus M.D., pengarang buku Darn Good Advice: Pregnancy mengatakan, dalam masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan yang sangat signifikan, begitu pula emosi. Emosi ibu hamil yang tidak stabil memang hampir terjadi pada kebanyakan ibu hamil, Alasannya kenapa ya ?
1. Rasa Takut dan Khawatir Yang Berlebihan
Paranoid dengan hal-hal yang mungkin terjadi sangat mempengaruhi emosi ibu hamil, rasa takut saat melahirkan, pendarahan, rasa khawatir apakah bisa menjadi ibu yang baik kemudian rasa khawatir apakah bisa melahirkan dengan lancer serta rasa khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan biologi suaminya saat masa kehamilan.
2. Stress
Stress menjadi pemicu utama peningkatan emosi yang dirasakan ibu hamil, stressnya tu macam-macam. Ada yang stress saat melihat berita yang menyedihkan atau stress karena kejenuhannya dirumah dan tidak bisa melakukan aktivitas bebas seperti biasanya.
3. Kelelahan
Nah ini nih yang sering, kebanyakan ibu hamil masih dibirkan oleh suaminya untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang berat dan melelahkan. Gina emosi ibu hami tidak stabil kalau suaminya gak peka buat membantu istrinya saat hamil dan memberikan waktu istirahat yang seimbang.
4. Efek Mual dan Muntah rasa sakit dan tidak nyaman
Calon Ayah perlu tahu rasa mual saat hamil itu gak enak banget. Lebih-lebih dari mual saat makan makanan basi haha. Yah semua makanan yang dimakan ibu hamil itu serba salah dan gak enak. Dimuntahan berkali-kali dan rasanya itu gak nyaman ditambah rasa sakit kontraksi di perut sang ibu yang sangat mempengaruhi emosi ibu hamil.
5. Kurangnya perhatian dari suami dan keluarga
Yah, karena ibu hamil itu tingkat emosinya sangat rentan harus serng-sering diperhatiin sama suami dan keluarganya. Ibu hamil ingin dimengerti dan dimanja berkali-kali lipat dari biasanya.
6. Butuh beradaptasi dengan perubahan fisik
Perut yang buncit, badan yang bengkak, susah bergerak, rasa badan yang sakit semua membuat emosi ibu hamil tidak stabil dan membuatnya jadi kesal karena ibu hamil butuh beradaptasi dengan keadaannya dan perubahan bentunya yang mungkin dulu seksi dan ramping eh sekarang melar.
Hei calon ayah, ingat ya jangan dibiarin kalo emosi ibu hamil tidak stabil, karena akan berbahaya. Damping dan support agar menjadi tenang dan moodnya kembali baik serta ibu dan baby nya sehat terus. Semoga bermanfaat.