Ketika Tertawa dan Menangis Beda Tipis

Ketika-Tertawa-dan-Menangis-Beda-Tipis

Mungkin kamu pernah dengar ada orang yang tertawa sampai menangis atau menangis sambil tertawa. Semuanya merupakan ekspresi seseorang ketika bahagia atau sedih. Memang sudah jelas bahwa elemen dari keduanya sudah berbeda.

Jika biasanya orang tertawa karena suatu hal yang membuatnya bahagia. Ketika menangis karena ada sesuatu hal yang menyedihkan. Lalu pertanyaannya mengapa keduanya bisa sama sama mengeluarkan air mata. ?

Banyak Drama dan Realita, Air Mata dibilang buaya, Tertawa dan Menangis jadi susah diterka.

Bukankah menjadi hal yang lucu ketika dua elemen berbeda bercampur, ibarat minyak dan air. Pada hakikatnya saat kedua elemen yang berbeda menyatu, diantaranya ada ruang hampa atau kosong. Seperti hati manusia di saat mereka ingin tertawa karena suatu kesedihan, sebenarnya tak ada yang bisa ia rasakan. Seseorang hanya akan mengikuti nalurinya, begitupun saat ia menangis karena hal bahagia, aneh.

Realitanya Ketika seseorang menangis, biasanya Sebanyak 43% wanita dan 24% pria mengatakan bahwa mereka hanya menangis kurang dari 5 menit. Sedangkan yang lain mengatakan bahwa menangis lebih dari 5-6 menit membuat mereka merasa bebannya dapat hilang sehingga mereka lebih lega. Perlu diketahui, pakar psikologi mengatakan bahwa menangis adalah ungkapan paling jujur. Menangis lebih erat kaitannya dengan emosi yang alami.

Seperti yang dikatakan oleh William Frey, pakar kesehatan dari Minnesota University, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa air mata emosional sangatlah berbeda dari air mata yang keluar karena refleks (pengaruh eksternal).

Air mata emosional ini memiliki kandungan hormon tertentu dalam jumlah yang lebih banyak, khususnya enkephalin leusin yang ternyata bisa menjadi penghapus rasa sakit alami. Hal yang berbeda terjadi pada air mata refleks (faktor eksternal) yang keluar saat kita tertawa yang mirip dengan kondisi kemasukan debu.

Fakta lain dikemukakan oleh pakar kesehatan Robert Provine yang berasal dari Maryland University, Baltimore, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa bagian otak yang mengendalikan tangis dan tawa kita ternyata di satu tempat sehingga hal ini bisa memungkinkan untuk terjadi secara bersamaan.

Mengkaji kembali dalam sudut pandang hati, mungkin kalian Ingat dengan lagu "kupu-kupu malam" yang di populerkan oleh Ariel Peterpen (sekarang noah). Lagu tersebut menceritakan tentang "perempuan malam" yang terpaksa menjalani dunia semacam itu demi bertahan hidup. Terkadang ia harus tersenyum dalam tangis, kadang juga dia menangis di dalam senyuman.

Arti terdalam dari lagu tersebut adalah ekspresi orang lain hanya dirinya sendiri yang mengetahui. Saat ia sedang menangis, tertawa, bimbang ataupun ragu tak ada yang tahu. Di dalam mengekpresikan sesuatu orang normal melakukannya dengan hal wajar.

Namun bagi mereka yang memiliki problemanya sendiri ataupun orang yang jarang bahagia akan mengekspresikan sesuatu tanpa terduga. Lalu jangan lupakan drama dan sinetron masa kini. Dan inilah ketika tertawa dan menangis beda tipis.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url